Mentari Sesudah Senja (Cerpen)
Mentari Sesudah Senja
Gambar oleh Larisa Koshkina dari Pixabay |
Assalamualaikum wr.wb. Salam sehat...
Selamat datang di blog Cinta Sastra dan Bahasa, blog yang menginspirasi untuk terus menulis.
Kali ini saya mengunggah cerpen yang pernah saya tulis di tahun 2008 dalam kegiatan Lomba Menulis Cerita Pendek (LMCP). Cerpen ini adalah cerpen pertama yang berani saya publikasikan.
Walaupun tulisan ini belum mampu masuk 25 besar nasional yang dibukukan, namun karya inilah yang membuat saya terbang bersama 40 guru-guru se-Indonesia bertemu dengan langsung Taufik Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, Jamal D. Rahman, dan penyair-penyair serta sastrawan yang luar biasa.
Iseng saya pernah bertanya ke panitia, mengapa bisa terpilih? Ternyata cerpen yang dipilih selain tema yang menarik, tidak biasa, dan kontroversial, cerpen juga harus punya warna lokal. Kebetulan cerpen ini menggunakan beberapa kata, panggilan, ungkapan, bahkan kalimat dalam bahasa Tidung.
Yuk dinikmati...
Semoga menginspirasi walau belum sempurna
Komentar
Posting Komentar